Loading

Sabtu, 22 Juni 2013

ANALISI BIVARIAT







Pengertian Analisis Bivariat 

Analisis bivariat adalah melakukan analysis statistik untuk mengetahui keterkaitan antara 2 variabel.

Dilihat dari data kategorik numerik, Analisis bivariat terbagi atas 4 jenis: 

   1. Data Kategorik - Kategorik, dapat diuji dengan Uji Beda Proporsi 

   2. Data Kategorik - Numerik, dapat diuji dengan Uji Beda Rata-Rata 

   3. Data Numerik - Kategorik, dapat diuji dengan Uji Beda Rata-Rata 

        Uji beda rata - rata ini terbagi atas 2 jenis: 

         a. Uji beda dua rata- rata. Uji beda dua rata- rata ini juga terbagi atas 2 jenis:

              * Uji beda dua rata-rata berpasangan (Paired Sample T-test)

              * Uji beda dua rata-rata tdk berpasangan (Independent Sample T-test)

         b. Uji beda lebih dua rata-rata, bisa diuji dengan menggunakan (One-Way Anova)

     4. Data Numerik - Numerik, dapat diuji dengan Uji Korelasi

Semua data diatas dapat diuji, dengan syarat semua data harus berdistribusi normal. Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, kita bisa melakukan Uji Normality, yaitu:

  1. Perbadingan Mean, Median, Modus

  1. Skewness,  data normal jika skewness berkisar antara -1,27 s/d 1,27

  1. Histogram, data dikatakan normal apabila kurva yang terbentuk identik dengan kurva normal yang mana puncak grafik ditengah dan seimbang kiri dan kanan.

  1. Q-Q Plots, data dikatakan normal apabila berada disekitar garis skhatcer dan seimbang atas bawah 

  1. Uji Kolmogorof, apabila P<0,05 maka data dikatakan tidak normal

  1. Blox plot, data dikatakan normal apabila memenuhi 4 syarat, yaitu:

            a. Box tidak tinggi

            b. Tangkai pendek dan seimbang atas bawah

            c.  Median ditengah

            d. Tidak ada outliers, kalaupun ada,  jumlahnya seimbang atas bawah.


Setelah dilakukan uji normallity dengan salah satu atau lebih dari 6 teknis diatas, kemudian kesimpulannya data tidak normal, maka dapat dilakukan tindakan berikut:

  1. Menguji langsung dengan non parametrik

  1. Menormalkan data (normalisasi)

           Dalam melakukan normalisasi ada 2 cara: 

           * Memissingkan outliers 

           * Melog-kan variabel

Apabila data tetap tidak normal, maka dapat diuji dengan Uji Non Parametrik atau Kategorikan ( acuan patokan/ acuan normatif)

   Uji non parametrik yang dipakai untuk Paired Samples T-Test, Lihat gambar diatas!

   Uji non parametrik yang dipakai untuk Independent Sample  T-Test Lihat gambar!

   Uji non parametrik yang dipakai untuk One- Way Anova, Lihat gambar diatas!

Kamis, 13 Juni 2013

Morbiditas infeksi terkait lainnya di Ibu, Janin dan neonatus

Infection-Related Morbidities in the Mother, Fetus and Neonate


Staffan Bergström

Mekanisme pertahanan tuan rumah hanya sebagian dipahami beroperasi melawan infeksi yang mempengaruhi morbiditas ibu dan janin. Infeksi ascending subklinis melalui saluran kelamin wanita lebih rendah dominan di seluruh dunia. Defisiensi mikronutrien penting mungkin berlaku di negara-negara berpenghasilan rendah di mana infeksi ini jauh lebih umum daripada di negara-negara berpenghasilan tinggi. Morbiditas penting terkait dengan hasil perinatal buruk baik untuk ibu dan untuk janin dan bayi baru lahir terdiri dari kelahiran prematur, prelabor pecah ketuban, plasenta (predelivery detasemen plasenta), sepsis postpartum dan anemia ibu. Pada janin, sepsis dan hambatan pertumbuhan dalam kandungan yang diduga akibat dari infeksi menaik ibu. Dalam gangguan baru lahir, septikemia dan pernapasan serta beberapa gangguan saraf tampaknya menjadi konsekuensi dari infeksi kelamin menaik seperti pada wanita hamil. Hal ini menyimpulkan bahwa lebih banyak perhatian harus diberikan untuk upaya untuk menjelaskan mekanisme pertahanan tuan rumah dan hambatan antimikroba dari vagina melalui leher rahim, selaput fetus dan cairan ketuban termasuk Imunokompetensi janin pada awal set kedua dan trimester ketiga kehamilan.

(POPPY DHAISYA PUTRI)

Akut Alloxan Diabetes mengubah Kegiatan tapi Bukan Jumlah Kuantitas Asetil KoA karboksilase di Rat Liver

Acute Alloxan Diabetes Alters the Activity but Not the
Total Quantity of Acetyl CoA Carboxylase in Rat Liver

CARMEN R. ROMAN-LOPEZ ANDJOHN B, ALLRED

Alloxan diabetes telah berulang kali terbukti
untuk mengurangi lipogenesis pada tikus seiring dengan hati de
berkerut aktivitas asetil KoA karboksilase. Ini dan lainnya
pengamatan menyebabkan pengurangan bahwa insulin diperlukan
untuk sintesis asetil KoA karboksilase meskipun
jumlah aktual enzim tidak diukur. Kami memiliki
metode yang dikembangkan untuk menentukan jumlah asetil CoA
karboksilase dalam ekstrak jaringan mentah yang kita miliki
ulang peran insulin dalam mengatur jumlah
enzim dalam hati akut (3-d) tikus diabetes aloksan. itu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan
kuantitas bentuk sitoplasma aktif asetil CoA mobil
boxylase dalam hati tikus diabetes aloksan, ada
peningkatan yang sesuai dalam jumlah yang relatif tidak aktif
bentuk enzim yang terkait dengan mitokondria. Dengan demikian,
jumlah total enzim minimal dipengaruhi oleh
keadaan diabetes. Sebaliknya, hasil menunjukkan bahwa penurunan
aktivitas karboksilase asetil CoA dalam hati tikus diabetes
ini disebabkan pergeseran dalam distribusi subselular
enzim dari sitoplasma aktif untuk aktif mito
chondria! bentuk. Kami telah menunjukkan sebelumnya bahwa subselular
distribusi enzim adalah diet tergantung. hasil
Penelitian ini melibatkan insulin dalam mobilisasi dan acti
elevasi mitokondria! asetil KoA karboksilase. J. Nutr.
117: 1976-1981, 1987.


(POPPY DHAISYA PUTRI)

Pengalaman Anak Kerawanan Pangan Bisa Membantu Memahami Pengaruhnya Terhadap mereka baik-Being

Children’s Experiences of Food Insecurity Can Assist in Understanding
Its Effect on Their Well-Being

Carol L. Connell,*2 Kristi L. Lofton,* Kathy Yadrick,*† and Timothy A. Rehner

Pemahaman tentang pengalaman kerawanan pangan oleh anak-anak sangat penting untuk pengukuran yang lebih baik
dan penilaian efeknya terhadap kesehatan gizi, fisik, dan mental anak. Penelitian kualitatif dieksplorasi
persepsi anak-anak dari rumah tangga rawan pangan untuk mengidentifikasi persepsi ini dan menggunakannya untuk membangun
komponen makanan pengalaman kerawanan anak-anak. Anak-anak (n 32;? 11-16 y tua) dari setelah program sekolah
dan sebuah sekolah menengah di daerah berpenghasilan rendah berpartisipasi dalam semiterstruktur wawancara mendalam individu. anak-anak sebagai
berusia 11 y bisa menggambarkan perilaku yang terkait dengan kerawanan pangan jika mereka telah mengalaminya secara langsung atau
secara tidak langsung. Menggunakan metode komparatif konstan analisis data kualitatif, deskripsi anak-anak tentang perilaku
terkait dengan kerawanan pangan dikelompokkan menjadi komponen kuantitas makanan, kualitas makanan, psikologis
aspek, dan aspek sosial dijelaskan dalam literatur makanan kerawanan rumah tangga. Aspek kuantitas
termasuk makan lebih sedikit dari biasanya dan makan lebih atau makan cepat ketika makanan yang tersedia. Aspek kualitas meliputi
penggunaan suatu jenis beberapa murah makanan. Aspek psikologis termasuk kekhawatiran / kecemasan / kesedihan tentang makanan keluarga
pasokan, perasaan tidak memiliki pilihan dalam makanan yang dimakan, malu / takut dicap sebagai orang miskin, dan upaya untuk melindungi
anak. Aspek sosial kerawanan pangan berpusat pada menggunakan jaringan sosial untuk mendapatkan makanan atau uang dan sosial
pengecualian. Hasil ini memberikan informasi berharga dalam memahami efek kerawanan pangan pada anak-anak
kesejahteraan terutama yang berkaitan dengan aspek-aspek sosial dan emosional kesejahteraan. J. Nutr. 135: 1683-1690, 2005.


(POPPY DHAISYA PUTRI)

Pengembangan Program Gizi Anak di Amerika Serikat

Development of the Child Nutrition Programs in the United States


  1. Edward Cooney

Ada banyak alasan mengapa program gizi anak diciptakan di Amerika. Alasan yang paling jelas adalah bahwa status gizi dan kesehatan anak-anak kita merupakan prioritas nasional yang tinggi. Alasan lain yang jelas adalah bahwa kelimpahan pertanian kami, terutama di bagian awal abad ke-20, bisa lebih baik dimanfaatkan dengan memberi makan anak-anak di sekolah. Perang adalah alasan yang kurang jelas. Namun ketika rekrutan muda ditolak dari layanan dalam Perang Dunia II dalam jumlah yang meningkat untuk masalah gizi yang berhubungan, Kongres menciptakan siang Sekolah Nasional Program (National School Lunch Program 1946) di bagian "sebagai ukuran keamanan nasional," yaitu, anak yang sehat prajurit sehat sama.

Pada akhir abad 19 dan awal abad ke-20, banyak organisasi keagamaan menyediakan makanan untuk anak-anak sekolah. Untuk beberapa kelompok, upaya tersebut dianggap sebagai amal. Lain merasa bahwa Negara harus menyediakan makanan seperti masalah hak. Aspek ini pandangan filosofis yang berbeda tetap tegas di tempat hari ini.


(POPPY DHAISYA PUTRI)

Ini Waktu Tepat untuk Kemajuan Gizi

It's the Right Time for Advances in Nutrition

  1. Robert M. Russell, President

Kami sangat senang mengumumkan publikasi Kemajuan Gizi, review jurnal internasional yang diluncurkan oleh American Society for Nutrition pada November 16, 2010 (advances.nutrition.org). Setiap orang diundang untuk mengambil keuntungan dari profil tinggi, negara-of-the-ilmu ulasan dalam ilmu gizi. Untuk meminta pembaca dan berhasil meluncurkan Kemajuan Gizi, Dewan Eksekutif The American Society for Nutrition (ASN) telah memutuskan untuk menawarkan publikasi tanpa perlu berlangganan sampai 2012. Mengingat semakin populernya jurnal online dan kebutuhan untuk menjaga biaya tetap rendah, jurnal akan menjadi publikasi elektronik saja.Mengapa ASN memutuskan untuk mempublikasikan ini ulasan jurnal baru? Jawabannya sederhana: itu akan menguntungkan anggota kami dan masyarakat luas tertarik gizi. 2 jurnal utama kami, The American Journal of Clinical Nutrition (AJCN) dan The Journal of Nutrition (JN), mempublikasikan <30% dari naskah disampaikan kepada mereka. Meskipun mereka mempublikasikan beberapa artikel review, fokus utama dari kedua AJCN dan JN adalah pada publikasi laporan riset asli. Peluncuran Kemajuan Gizi akan memungkinkan ASN untuk memperluas ketersediaan artikel review berkualitas tinggi pada semua aspek penelitian gizi. Selain itu, anggota ASN dan profesional terkait telah mengatakan kepada kami bahwa itu adalah semakin sulit untuk terus mengikuti perkembangan penting di luar spesialisasi mereka. Kemajuan dalam Nutrisi akan membantu mereka melakukannya. Ada minat dalam ilmu gizi baik di luar komunitas ASN. Ini termasuk tidak hanya profesional perawatan kesehatan, tetapi juga masyarakat umum. Seperti keanggotaan kami, mereka membutuhkan sumber yang singkat menjelaskan pentingnya dan penerapan temuan penelitian asli dalam ilmu gizi.Dengan peluncuran Kemajuan Gizi, ASN akan mampu menjawab kebutuhan yang tidak terpenuhi untuk menerbitkan artikel review berkualitas tinggi dalam format online dan memperluas jangkauan dan dampak untuk audiens yang lebih luas. Sedangkan AJCN dan JN terutama berfokus pada penemuan, Kemajuan Gizi akan membantu ASN memenuhi komitmennya untuk terjemahan ilmu gizi.Kemajuan dalam Nutrisi akan mencakup semuanyaDari temuan penelitian dasar untuk aplikasi klinis, Kemajuan Gizi akan mencakup perkembangan terbaru dalam ilmu gizi, nutrisi medis, dan gizi internasional. Editor John W. Suttie bekerja sama dengan para pemimpin dari semua 3 ASN Dewan Ilmiah dan semua 15 Penelitian Bagian Bunga untuk memastikan bahwa dewan redaksi jurnal internasional mencerminkan kepentingan beragam keanggotaan ASN. Hari ini, ia dan dewan redaksi terus bekerja dengan Dewan dan Bagian Pengkajian Minat untuk meminta naskah di semua bidang ilmu gizi. Selain itu, umpan balik dari Dewan dan Bagian Pengkajian Minat telah penting dalam mengembangkan artikel yang tidak hanya informatif tetapi juga membantu anggota memajukan penelitian mereka sendiri, menerapkan temuan terbaru, dan berkembang secara profesional.

(POPPY DHAISYA PUTRI)

Penentuan Nilai Cut-Off untuk Rasio molar dari Retinol Binding Protein-ke transthyretin (RBP: TTR) di Bangladesh Pasien dengan Rendah Hati Vitamin A Toko

Determination of a Cut-Off Value for the Molar Ratio of Retinol-Binding Protein to Transthyretin (RBP:TTR) in Bangladeshi Patients with Low Hepatic Vitamin A Stores

  1. Anuraj H. Shankar

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai cut-off rasio molar protein pengikat retinol ke transthyretin (RBP: TTR) untuk menunjukkan vitamin marjinal Kekurangan (VA). Plasma RBP dan TTR diukur dengan imunodifusi radial dalam dua kelompok pasien, yaitu, pasien bedah dengan hati toko VA dikenal, dan kelompok anak-anak yang berada di daerah endemis malaria di Papua Nugini yang menerima plasebo atau 210 umol VA setiap 3 bulan selama 9 bulan. RBP A: rasio TTR 0,36 selektif terdeteksi lima dari tujuh pasien (71% sensitivitas) dengan hati VA toko 69,9 nmol / g jaringan (yaitu, 20 mg / g), indikasi kekurangan VA marjinal. Menggunakan nilai cut-off, 28% (n = 245) dari anak-anak dari Papua Nugini mengalami defisiensi VA marjinal sebelum suplementasi. Setelah 7 mo, rasio rendah bertahan di 29% (n = 92) anak-anak yang diobati dengan plasebo tetapi hanya 11% (n = 83) yang menerima suplemen VA (χ2, P <0,01). Pada akhir penelitian, 13 bulan setelah inisiasi atau 4 bulan setelah dosis terakhir VA, persentase anak dengan rasio rendah masih rendah (χ2, P <0,02) pada kelompok VA, 42,5% (n = 113 ) dibandingkan dengan kelompok plasebo, 58,6% (n = 118). Hasil ini menunjukkan bahwa nilai cut-off 0,36 merupakan indikasi kekurangan VA marjinal dan dapat digunakan sebagai metode tidak langsung penilaian VA.

(POPPY DHAISYA PUTRI)

Penentuan fluorometric folacin di Biologi Bahan Menggunakan High Performance Liquid Chromatography


Fluorometric Determination of Folacin in Biological
Materials Using High Performance Liquid
Chromatography


JESSE F. GREGORY HI, DORIS B. SARTAIN
ANDBRIAN P. F. DAY


Suatu prosedur dikembangkan untuk kuantisasi dari folacin utama
senyawa hadir dalam makanan dan bahan biologis lainnya. kondisi ekstraksi
dipilih untuk memberikan konversi asam 10-formyltetrahydrofolic (10-HCO-H4folic
asam) menjadi asam 5-HCO-H4folic. Polyglutamyl folat yang deconjugated dengan babi ginjal
conjugase. Hasil monoglutamates folacin dipisahkan dengan fase-balik
kromatografi cair kinerja tinggi setelah ekstrak pemurnian pada Ania ³ nex
mengubah kolom. Deteksi asam H4folic dan turunannya diganti adalah per
dibentuk dengan memantau fluoresensi asli berkurangnya folat dalam asam
Fase gerak asam Folie, asam H2folic dan juga asam H4folic diukur fluorometrically
dengan menggunakan oksidatif postcolumn sistem derivatisasi secara seri dengan
fluorometer pertama. Batas deteksi berkisar 0,03-2,3 pmol/100 n \ injeksi untuk
berbagai folat. Validitas metode ini didukung oleh pemulihan dan fluores
cence studi spektral dan dibandingkan dengan Lactobacillus casei tes untuk varietas
sampel. Analisis hati tikus setelah pulsa dosis tunggal 3H-berlabel folie asam
perbedaan yang besar ditunjukkan antara pola radiolabeled dan endogen
folat. J. Nutr. 114: 341-353, 1984.

(POPPY DHAISYA PUTRI)

The Practice of Clinical Nutrition dalam mengembangkan Bangsa

The Practice of Clinical Nutrition in a
Developing Nation

RICARDO ÃoeAUY-DAGACH
Instituto de Nutrición y Tecnologia de los Alimentos (IHTA) University of Chile,
Santiago 11, Chile


Baru-baru ini masyarakat akademik memiliki
dituduh malpraktek gizi karena diduga
menghabiskan miliaran dolar dalam re gizi internasional
pencarian dan gagal untuk membuat perbedaan. Melihat ini
masalah dari perspektif bidang yang akan menyimpulkan bahwa
kemajuan yang berarti telah dibuat dan sedang dibuat pada
setiap hari. Analisis disajikan didasarkan pada mantan saya
perience sebagai ahli gizi klinis di Chile, yang berkembang
negara dalam transisi. Ini menunjukkan masalah dan beberapa
dari jawaban dengan menggunakan contoh-contoh yang dipilih dari apa yang bisa
dicapai dengan Posyandu, gizi, dan
intervensi pendidikan. Hasilnya telah dra sebuah
Penurunan matic pada bayi dan malnutrisi anak dan
tingkat kematian dan munculnya pola mor
mortalitas yang mirip bahwa negara-negara maju.
Masalah gizi spesifik pasien rawat inap
dibahas dan manfaat gizi enterai
dukungan disajikan. Strategi pencegahan yang menekankan
ukuran, mereka memerlukan jangkauan macam kebutuhan dasar manusia
dan partisipasi masyarakat. Perbaikan gizi adalah
prasyarat bagi pembangunan ekonomi dan hanya
mungkin jika individu dan lembaga berkomitmen untuk
membuat ini terjadi. Dilema kritis yang dihadapi klinis
ahli gizi di negara-negara berkembang ini tidak diatasi. J.
Nutr. 124: 1449S-1454S, 1994.


(POPPY DHAISYA PUTRI)

Suplemen asam folat dan Fortifikasi Mempengaruhi Risiko Neural Tube Defects, Penyakit Vaskular dan Kanker

Folic Acid Supplements and Fortification Affect the Risk for Neural Tube Defects, Vascular Disease and Cancer: Evolving Science

  1. Gail P. A. Kauwell

Suplemen asam folat mengurangi risiko cacat tabung saraf dan dapat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit pembuluh darah dan kanker. Data penelitian dari studi intervensi baik observasional dan terkendali memberikan dukungan yang kuat untuk kebijakan kesehatan masyarakat yang ada yang berkaitan dengan asam folat dan cacat tabung saraf. Namun, upaya pendidikan untuk mempromosikan asupan harian suplemen asam folat oleh wanita usia reproduksi belum, dalam banyak kasus, mengakibatkan peningkatan penggunaan suplemen. Sebaliknya, fortifikasi pangan tampaknya terkait dengan penurunan cacat tabung saraf di Amerika Serikat dan Kanada, tetapi tidak dilakukan secara universal. Potensi untuk suplemen asam folat untuk mengurangi insiden dan keparahan penyakit pembuluh darah dan kanker merupakan fokus dari upaya penelitian utama termasuk studi intervensi yang sedang berlangsung.

(POPPY DHAISYA PUTRI)

Potensi Biaya-Efektivitas Intervensi Gizi untuk Mencegah Hasil Kehamilan Merugikan di Dunia Berkembang

Potential Cost-Effectiveness of Nutrition Interventions to Prevent
Adverse Pregnancy Outcomes in the Developing World

Dwight J. Rouse3
Center for Research in Women’s Health, Department of Obstetrics and Gynecology,
University of Alabama at Birmingham, Birmingham, AL 35249


Potensi efektivitas biaya intervensi gizi antenatal untuk memperbaiki hasil kehamilan pada
negara berkembang tidak mengalami evaluasi formal. Selain itu, efektivitas perawatan antenatal di
meningkatkan kesehatan ibu atau janin dan neonatal telah dipertanyakan. Namun, bukti yang cukup kuat
dari percobaan acak menunjukkan bahwa intervensi gizi dapat mencegah kedua bayi (suplementasi yodium) dan
ibu (suplementasi vitamin A dan b-karoten) kematian, dan analisis informal yang menunjukkan bahwa costeffectiveness tersebut
intervensi gizi akan sebanding dan, dalam beberapa kasus, nyata unggul beberapa
standar intervensi antenatal. Usaha masa depan untuk menetapkan efektivitas biaya intervensi gizi di
negara-negara berkembang akan tergantung pada melakukan besar, uji klinis pragmatis yang menggunakan wilayah-dan resourceappropriate
intervensi dengan kematian atau sah, endpoint morbiditas incontrovertibly parah. Jika percobaan tersebut mendirikan
efektivitas, analisis efektivitas biaya kredibel kemudian dapat dilakukan. J. Nutr. 133: 1640-an-1644S, 2003.


(POPPY DHAISYA PUTRI)

DAMPAK PAKAIAN KETAT TERHADAP KESEHATAN



Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah).Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan  menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang  memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat,  kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing. Pakaian juga meningkatkan  keamanan selama kegiatan berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memberikan  penghalang antara kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan  penghalang higienis, menjaga toksin dari badan dan membatasi penularan kuman. Salah satu tujuan utama dari pakaian adalah untuk menjaga pemakainya merasa nyaman. Dalam iklim panas busana menyediakan perlindungan dari terbakar sinar matahari atau berbagai dampak lainnya, sedangkan di iklim dingin sifat insulasi termal umumnya lebih penting.
Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat.  Pakaian bertindak sebagai perlindungan dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujansalju dan angin atau kondisi cuaca lainnya, serta dari matahari. Pakaian juga mengurangi  tingkat risiko selama kegiatan, seperti bekerja atau olahraga. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari bahaya lingkungan tertentu, seperti seranggabahan kimiaberbahaya, senjata, dan kontak dengan zat abrasif. Sebaliknya, pakaian dapat melindungi lingkungan dari pemakai pakaian, seperti memakai masker.
Banyak kalangan remaja yang lebih memilih menggunakan celana ketat dari pada celana yang lebih longgar, hal ini disebabkan karena  penggunaannya yang sangat praktis, cocok untuk berbagai macam atasan.
Apa dampak pakaian ketat bagi kesehatan?, bagaimana cara pencegahan atau mengurangi penggunaan pakaian ketat ?. Kiranya dapat mencegah atau mengurangi penggunaan pakain ketat, dan pembaca dapat mengetahui dampak buruk pakaian ketat bagi kesehatan dan cara mencegahnya.

Dampak Pakaian Ketat Bagi Kesehetan Manusia
1. Paresthesia
Celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit
paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland,  berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Gangguan saraf ringan itu terjadi karena  mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir.
Paresthesia dikenali gejalanya berupa kesemutan yang lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran terganggunya  saraf tepi, yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
2. Ancaman Jamur
Pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi  menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul.
Hal itu disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke  Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena serangan jamur.  Usia mereka berkisar 15 – 45 tahun. Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan  berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia, pakaian  ketat atau terlalu tebal memang harusdihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk  bernapas”, sementara cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan  kulit menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Jenis jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta
jamur kandida  yang basah dan gatal.
3. Berbekas Hitam
Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi
trademark sang  dermatitis  hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat  menempel di tubuh, atau terbuat dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka.
Celana ketat terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya  mungkin cuma radang ringan. Tapi, kalau prosesnya berlangsung lama, bisa menimbulkan  bercak hitam di pangkal paha,” kata Kusmarinah Bramono”. Jika si pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri dari busana ketat, warna hitam tadi mungkin saja berkurang atau hilang sama sekali. Namun, Kusmarinah mengingatkan, proses menghilangkan noda hitam itu tak bisa dilakukan secepat membalik telapak tangan.
Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau kaligata. Bentuknya bentol-bentol mirip bekas gigitan ulat bulu. Tingkat keparahannya mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak.
Biduran bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Berdasarkan pengamatan Kusmarinah, banyak pasien tidak menyadari, biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta ketatnya pakaian.
4. Kanker Ganas Melanoma
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan berpakaian tetapi ketat atau transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas melanoma yang masih berusia dini akan semakin bertambah dan menyebar sampai ke kaki.
Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung
ultraviolet dalam waktu yang panjang di sekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai (yang biasa dipakai wanita ketika di pantai dan berjemur di sana). Penyakit ini mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Tanda-tanda penyakit ini muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya di daerah sekitar mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada. Juga bagian perut karena adanya dua ginjal yang menyebabkan  air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini.  Penyakit ini juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama. Obat-obatan belum bisa mengobati
kanker ganas ini.
5. Kemandulan
Pakaian ketat dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin, pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin. Suhu yang terlalu dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim  (Al-Istanbuli, 2006).  
Darah terganggu, menyebabkan varises dan gangguan yang di akibatkan jenis pakaian ketat dalam jangka waktu yang lama adalah membuat bentuk tubuh  menjadi buruk dan merusak tulang punggung. Pakain ketat dan transparan tenyata sangat  berbahaya menurut majalah kedokteran di Inggris, pakaian ketat yang di kenakan dalam waktu panjang dapat menyebabkan Kanker Milanoma. Menurut penelitian ilmiah pakaian ketat yang dikenakan oleh wanita di terik matahari dalam waktu yang panjang, setelah beberapa tahun menyebabkan Kanker ganas milanoma pada usia dini . dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki  mereka dari kanker ganas tersebut.
Kanker Melanoma adalah kanker kulit yang sangat berbahaya, dan kanker ini biasanya di mulai dengan tanda hitam pada kulit, atau tahi lalat. Tahi lalat adalah kumpulan sel pigmen abnormal (melanosit ) yang muncul pada kulit
Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Gejala dari kanker ini adalah munculnya bulatan berwarna  hitam agak lebar dan terkadang berupa bulatan kecil saja, pada daerah kaki atau betis, atau bisa disekitar mata kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh. Penyebaran bulatan ini  disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), menyerang darah, dan menetap di hati dan merusaknya.
Dalam beberapa kasus kanker milanoma juga menyerang  tulang, bagian dalam dada dan perut. Kanker ini juga menyerang ginjal, Jika ginjal sudah rusak air kencing akan berwarna hitam.  Janin juga tidak luput dari serangan kanker milanoma ini.Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, karena belum di temukan obat yang benar benar mampu menyembuhkan kanker ganas ini.
6. Mengganggu mobilitas usus
Penggunaan celana yang terlalu ketat dapat mengganggu mobilitas dari usus. Hal inilah yang membuat seseorang merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah makan. Namun terkadang masyarakat tidak  menyadari bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat.
7. Memicu pembekuan pembuluh darah
Penggunaan pakaian ketat juga akan mengganggu gerakan tubuh yang dapat  memicu timbulnya pembekuan darah di dalam pembuluh darah, membuat aliran terganggu.
8. Mengganggu kesuburan wanita dan gangguan jamur di sekitar organ
Endometriosis (suatu gangguan yang sering mengakibatkan gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan kebiasaan seseorang yang selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun. Menggunakan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lendir rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung telur, sehingga kesehatan menjadi terganggu.
Bila hal ini dibiarkan terus menerus, maka akan menimbulkan gangguan jamur di sekitar organ intim wanita. Bila sudah menimbulkan jamur, maka dapat dipastikan seorang wanita akan mengalami berbagai gangguan.
Perlu diketahui bahwa jamur itu sangat suka  suasana lembab. ia akan tumbuh subur. Jika menggunakan celana ketat jeans maka daerah lipatanya akan menjadi lembab apalagi jika dipakai seharian itulah salah satu yang menjadi munculnya keputihan
9. Memperburuk kualitas sperma dan menyebabkan kemandulan
Berdasarkan penelitian bahwa penggunaan pakaian ketat menyebabkan penurunan kualitas sperma yaitu  jumlah sperma yang biasanya 60 juta per mililiter kini turun drastis hingga ke angka 20 juta per mililiter. Setelah dilakukan penelitian  mendalam ternyata masalahnya masih terjadi pada skrotum lapisan yang melindungi penis. Suhu yang tidak normal pada
skrotum karena sering ditekan oleh celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar disekitar penis tentu akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma.
Kurang lebih sama saja dengan wanita, penggunaan celana ketat bisa menimbulkan ‘kekurangan udara’ terutama kepada
organ vital.Umumnya suhu udara yang kondusif untuk organ vital normalnya sampai 36,5 derajat celcius, namun saat memakai celana ketat, suhu udarapun naik menjadi 37 derajat celcius.  Kondisi yang panas ini sangat berbahaya buat sperma. Sebuah penelitian membuktikannya  dengan mengambil sampel pria yang suka mengenakan celana ketat. Jumlah sperma yang diproduksi biasanya 60 juta permilimiter, dengan menggunakan celana ketat jumlah sperma turun drastis sepertiganya, yakni 20 juta permililiter.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata masalahnya terletak pada skrotum. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena celana jeans ketat  bisa berakibat buruk pada kualitas sperma loh sobat kenapa? karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar di sekitar Organ vital. Ini akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma, dan bila diteruskan akan menjadi gatal dan akan menjalar ke bagian
buah zakar.
Ujung-ujungnya pun akhirnya terletak pada kesuburan kalian, walaupun secara genetik kamu termasuk keturunan yang subur, tetapi dengan kebiasaan penggunaan celana jeans ketat bisa menurunkan kualitas kesuburan!
10. Menyebabkan pingsan 
Mungkin terdengar ekstrim tapi hal ini sering dialami  oleh beberapa wanita. Meski  korset  sudah tidak popular lagi, pakaian sejenis itu dapat mengurangi pemakainya mengembangkan paru-parunya dan hal ini akan mengakibatkan nafas terasa berat. Selain itu, akan memperkecil  oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Kategori pakaian seperti ini termasuk pakaian dalam pernikahan, bustier, dan spandek
11. Menaikkan asam lambung 
Terlalu ketat juga akan menyebabkan naiknya cairan asam lambung karena tekanan yang terlalu besar pada perut. Hal ini dapat meningkatkan tekanan di daerah abdominal yang akan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan
12. Pakaian Ketat menurut Agama (Islam)
Memakai pakaian yang ketat dan sesak tidak  dianjurkan (makruh) baik dari sudut pandang syari’ah maupun dari sudut pandang kesehatan. Ada sebagian jenis baju ketat membuat orang yang mengenakannya sulit melakukan sujud. Jika baju seperti ini menyebabkan si pemakai sukar mengerjakan shalat atau bahkan  menyebabkan dia meninggalkan shalat, maka jelas hukum memakai baju seperti ini adalah haram.
Asy-Syaikh al Albaniy berkata bahwa celana ketat itu mendatangkan dua macam musibahMusibah pertama, bahwa orang yang memakainya menyerupai orang-orang kafir. Sedangkan Kaum Muslim memang memakai celana, akan tetapi model celana yang lebar dan longgar. Model seperti ini masih banyak  dipakai di daerah Suriah dan Libanon. Ummat Islam baru mengenal celana ketat setelah  mereka dijajah bangsa eropa. Pengaruh buruk itulah yang diwariskan oleh kaum penjajah  kepada ummat Islam. Akan tetapi karena kebodohan dan ketololan ummat Islam sendiri,  Mereka mengambil tradisi buruk tersebut.
Musibah kedua, celana ketat menyebabkan bentuk aurat terlihat dengan jelas. Memang benar bahwa aurat pria adalah anggota badan antara pusar dan lutut. Namun seorang hamba yang sedang melakukan shalat dituntut untuk berbuat lebih dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat (dalam masalah busana ini,  lihat Al Qur’an Surah 7:31). Tidak pantas dia melakukan maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala ketika sedang sujud bersimpuh di hadapan-Nya. Ketika dia mengenakan celana ketat, maka kedua pantatnya akan terbentuk dengan jelas. Bahkan lebih dari itu, bagian tubuh yang membelah keduanya juga terlihat nyata !
Bagaimana seorang hamba melakukan shalat dan menghadap
Rabb Semesta Alam dalam keadaan seperti ini ?! Yang lebih aneh lagi adalah  mayoritas pemuda Muslim biasanya menentang keras apabila kaum wanita Muslimah  memakai baju ketat. Alasan mereka bahwa baju ketat  yang dipakai wanita bisa menunjukkan bentuk tubuhnya secara jelas. Akan tetapi pemuda ini lupa akan dirinya sendiri. Dia tidak sadar  bahwa dia telah mengerjakan suatu hal yang dia sendiri membencinya.
Jika demikian, tidak ada bedanya antara wanita yang memakai baju ketat sehingga terlihat lekuk tubuhnya dengan pria yang memakai celana  ketat (jeans dan semacamnya-pen-) sehingga terlihat bentuk kedua pantatnya. Ketika pantat pria dan wanita dianggap sebagai aurat, maka hal menggunakan baju ketat bagi mereka itu sama saja hukumnya, yakni dilarang. Sebenarnya para pemuda wajib menyadari musibah yang telah melanda mayoritas mereka.
Rasulullah SAW telah melarang kaum pria shalat  dengan memakai celana tanpa gamis (kemeja). Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud  dan al Hakim. Sanad hadits ini sendiri berkualitas hasan. Lihat Shahiih al Jaami’ al  Shaghiir nomor 6830 dan juga diriwayatkan oleh al Thahawiy dalam Syarh Ma’aaniy al Atsaar (I/382).
Adapun jika model celana yang dikenakan  ketika shalat tidak ketat dan berukuran longgar, maka sah shalat yang dikerjakan. Yang lebih  baik adalah dirangkap dengan gamis yang bisa menutup anggota tubuh antara pusar dan lutut.  Akan tetapi lebih baik lagi apabila panjang gamis itu sampai setengah betis atau sampai  mata kaki (asalkan tidak sampai menutupi mata kaki –pen). Hal seperti ini adalah cara menutup aurat yang paling sempurna (mungkin pakaian seperti ini di daerah kita agak sukar didapatkan di pasaran, namun cukup banyak sarung yang bisa menggantikan fungsinya –pen-). (Al Fataawaa I/69, tulisan Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdullah bin Baz).
Dengan latar belakang inilah Komite Tetap Pembahasan Masalah ‘Ilmiyyah dan fatwa Saudi Arabia (semacam MUI di Indonesia -pen-)  menjawab pertanyaan mengenai hukum Islam tentang shalat memakai celana. Jawaban yang dirumuskan adalah sebagai berikut: “Jika pakaian tersebut tidak menyebabkan aurat terbentuk dengan jelas, karena modelnya longgar dan tidak bersifat transparan sehingga anggota aurat tidak bisa dilihat dari arah belakang, maka boleh dipakai ketika shalat. Namun  apabila busana itu terbuat dari bahan yang tipis sehingga memungkinkan aurat yang memakai dilihat dari belakang, maka shalat yang dikerjakan batal hukumnya. Jika sifat busana yang dipakai hanya mempertajam atau memperjelas bentuk aurat saja, maka makruh  mengenakan busana tersebut ketika shalat. Terkecuali jika tidak ada busana lain yang dapat dikenakan.
13.    Cara Mengurangi Atau Mencegah Seorang Memakai Pakaian Ketat yang Berdampak Buruk Bagi Kesehatan
Setiap manusia tentunya ketika mengetahui akibat dari penggunaan pakaian ketat akan mulai sadar dan mengurangi pemakaian pakaiaan ketat. Selain itu, mengurangi produksi pakaiaan ketat juga bisa menjadi salah satu cara yang tepat.
Pemahaman sejak dini dari orang tua sangat  berperan dalam memberikan pendidikan dalam berpakaian sehingga sejak kecil anak dapat memahami dampaknnya bagi kesehatan.
Petugas kesehatan mempunyai perananan  yang penting dalam pencegahan penggunaan pakaian ketat ini dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terutama masyarakat di perkotaan.
14.  Kesimpulan 
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain  makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian  untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan  manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Pakaian juga dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan pemakainya,  sehingga dalam memilih pakaian yang digunakan harus cermat, seperti memilih pakaian yang tidak terlalu ketat bagi tubuh, agamapun melarang.
15.  Saran 
Sebagai individu yang berperan dalam kesehatan masyarakat, pemahaman akan masalah-masalah yang sering terjadi sesuai dengan perkembangan zaman  sangat penting dalam memecahkan permasalahan kesehatan masyarakat.